Sometimes, Silence is Better Than Talking.
Pada dasarnya, meskipun kamu diam, tapi kamu tidak diam seutuhnya. Pendengar yang baik tahu kapan waktunya ia diam. Misalnya saat kamu sedang berkeluh kesah pada seseorang, orang itu akan menanggapi ucapanmu dengan ... entah itu solusi, kata-kata bijak, penghibur, motivasi, atau terkadang hanya senda gurau belaka. Tetapi, kamu tidak tahu apakah ia benar-benar mendengarnya. Yang kumaksud bukan hanya sekedar mendengar, tetapi memahami tanpa berpura-pura. Yang kamu butuhkan adalah seseorang yang dalam diamnya bersuara. Seseorang yang bisa membayangkan dirinya sendiri jika ada posisimu pasti akan sangat mengerti.
Contoh lain mungkin saat kamu dan teman-teman sekomunitasmu mengejek musuh bebuyutanmu di depan khalayak ramai untuk mempermalukannya, tetapi ia tak berkutik. Ia diam membiarkan olok-olok itu menghujani dirinya tanpa ampun. Tetapi, kamu harus tahu satu hal bahwa musuhmu saat itu tidak sama sekali merasa gentar. Diamnya itu merupakan tindakan yang tepat. Baginya, tidak apa-apa semua itu menimpanya karena percaya atau tidak, sebenarnya dia yang mempermalukanmu di hadapan semua orang yang melihat. Pribadimu saat itu sedang dinilai oleh banyak mata.
Tetapi aku tidak menyinggung bahwa berbicara dan bertindak adalah hal yang buruk. Yang penting, kamu mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar