Aku
ingat pada pikiran pertamaku
Ketika
semuanya melebur
Meramu
sebuah kisah ajaib
Kisah
tentang persahabatan yang ditetaskan
Aku
ingat kendatipun hujan
pergi
tanpa tinggalkan pelangi
Senyum
kami masih berpijar
Tawa
kami terus mendesau
Juga
tentang jutaan harapan
Yang
saling berdentum di celotehmu
Lalu tersadar kerlingan kuat itu
Meliuk
terang dan menunjukkan
Bagaimana
kau akan berdiri kelak
Mungkin
sepotong doa dariku
Kala
pasang telah surut
Dan
hitam di kepalamu memutih
Bungkusan
kenangan manis ini
Selalu
kita miliki
Bogor, 1 Juni 2012.
(Nurul Pertiwi)
(Nurul Pertiwi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar