Sabtu, 30 Juli 2011

Pemenang Lomba Cerpen Bee School Fest

Alhamdulillah, YAH!

Eh, sebenernya ini kejadian udah berhari2 yang lalu. wakakak XD Cuma, karena banyak PR, dan harus nyelesain novel, dan kesibukan lainnya, aku baru bisa nge-post sekarang.

O, iya, di 9E aku punya temen-temen baru yang cantik-cantik dan baik-baik dan pinter-pinter juga, lho! Mulai dari temen sebangku aku, yaitu Abid. Kita berdua duduk di barisan depan, nah terus di belakang kita ada Yuni sama Vilda. Kita berempat udah 'sekawan' dan biasanya kalo ada kerja kelompok, selalu bareng-bareng ^_^ always.

Waktu itu ada tugas bahasa indonesia. Kita disuruh bikin semacam "ACARA TELEVISI" gituuu. Jadi, ada host-nya, narasumbernya, sama bintang tamu. Kita berempat di sekolah, sih, udah bagi-bagi tugas. Abid sama Vilda jadi host. Terus, Yuni jadi Narasumber (dokter), terus aku jadi bintang tamu (artis). #plak.

Kita berempat sepakat kerja kelompok di rumahnya Yuni. Wakakak di sana seru banget! Kebanyakan ketawa-ketawanya daripada kerja! Ya allah!

HHAHAHAHA!

Berhubung banyak ketawa-ketawanya, jadi setiap pertanyaan yang ditanya, pasti jawabannya ngaco. Dan, kita berempat menemukan istilah ALHAMDULILLAH, YAH! Dengan gaya Syahrini, wkakakka!!! Geli banget, dan perut aku sampe sakit -___-". Kalo kamu merasa cerita ini nggak lucu, berarti kamu masih waras. Karena, yang bisa ngerasain lucu atau nggaknya kata ALHAMDULILLAH, YAH! ini cuma kita berempat doang. wkwkw!

O, iya! Pas tampil di depan kelas, kita berempat juga dapet penilaian yang puaaaling bagus di kelas. ALAHDMULILLAH YAH (sujud syukur) xD. Soalnya, kita kostumnya lengkap dan presenter yang membawa acara juga top markotop lah! wkwkwk :D


Jadi, begitulah sejarah tercetusnya ALHAMDULILLAH, YAH. wkwkwk! =)

Minggu, 24 Juli 2011

Ramadhan Tiba

Assalamualaikum semuanya! Nggak terasa, ya, bentar lagi udah bulan puasa. Hihihi, kita harus bersiap-siap untuk menjalankan ibadah-ibadah dengan ikhlas ya! Btw, sampe sekarang aku masih berharap amigos sama carita de angel diputer ulang #plak.

Nah, berhubung udah mau bulan suci, aku minta maaf yang sebesar-besarnya ya kalau aku punya salah. Manusia, kan, nggak sempurna, jadi pasti punya kesalahan :D Nanti pasti televisi kita bakalan penuh sama acara-acara ramadhan gitu. wkakak! Misalnya acara buka puasa, kultum, sahur, dll. Aduh, semoga kita bisa berpuasa 30 hari penuh ya! Dan, semoga kita masih bisa berjumpa pada ramadhan tahun berikutnya.

Best regards.

Escenas de Amigos X Siempre Pt. 1

Sabtu, 23 Juli 2011

Ana Pedro - Amigos por siempre

Ana & Pedro Amigos X siempre! YEAH! :D

Lirik Soundtrack Amigos x Siempre


Si te sientes trsite
y algo anda mal
debes de ponerte
siempre a pensar
q tienes a un amigo
en quien puedes tu confiar
tu y yo siempre juntos
no nos detendran.
Tu eres la persona
q me ayudara
es nuestro destino
el q nos apoyara
a q tu
y yo
amigos x siempre
encontremos un gran final.
Eres alguien en quien confiar
vamos juntos vamos ya
buscando la felicidad.
Ven y acercate un poco mas
amigos x siempre hasta el final
luchando x la libertad.
Tu y yo siempre juntos
sin mirar atras
esa es la manera
de alcanzar la libertad.
Toma ya mi mano
tienes q confier
debes de ponerte
siempre a pensar.
Q tu y yo
los dos
amigos x siempre
encontremos un gran final.
Eres……
Ven……
Amigos x siempre
contra el muro debes luchar
amigos x siempre
amigos x siempre
contra el muro debes luchar
tu y yo hasta el final
tu y yo amigos siempre.

Jumat, 22 Juli 2011

Amigos X siempre

Eh, masih inget sama film AMIGOS X SIEMPRE dong??? (baca : amigos por siempre). Itu lho, kalau nggak salah, dulu pernah ditayangin di SCTV! waktu aku masih kecil, aku suka banget nonton film ituu. Hehehe! :D Dua tokoh utama yang paling aku inget itu si Ana sama si Pedro! wkakakaka ^o^ seruuu banget tauuu. Sayangnya, sekarang nggak ditayangin lagi ya? aduuuh tayangin pleaseeee! #plak.


Untuk mengobati rasa kangen (atau bahkan menambah kangen -__-), aku selipin soundtracknya di blogku! Kalau mau setel lagunya, yaudah setel aja. Nggak usah takut rusak ya. Wkwkwkw cara setel lagunya, klik tanda panah ke samping di sudut kotak MP3. Oke? selamat menikmatiiii XD

Senin, 18 Juli 2011

First 9E

Pengalaman jadi anak baru, nih! yakyakayak

Berhubung masih anak baru, jadinya aku belum punya dasi sama topi dari sekolah itu. Jadi, berangkat dari rumah cuma seragam sama jilbab. HAHAHAH #lah?

Sesampainya di sekolah ituuuu, keadaannya masih sepi T_T. Padahal aku pengin buru-buru ke TU, sayangnya masih tutup. Nah, yaudah karena mamaku capek berdiri terus, akhirnya kita duduk di bangku yang kalau nggak salah ada di depan kelas 9C.

HAHAHA, masa terus, ada anak kelas 9C nyalimin mamaku! wkakaka. (mamaku pake baju dinas.). Eh, terus mamaku bilang kalo aku murid baru. HAHAHA anaknya yang nyalimin langsung pasang wajah 'pengertian'. Dikiranya dia, mamaku itu GURU baruuu! wkakaka XD.  Mamaku sih emang guru, tapi bukan di sekolah baruku, ya!

Yaudah, akhirnya karena mamaku juga mau kerja yaaa, akhirnya aku ditinggal sendirian. (pasang lagu sedih). Nah, berhubung sendirian, aku disuruh sama siapaaa gitu, disuruh cari pak abdu. Lah? orang aku aja nggak tau orangnya kayak gimana -___- yaudah aku akhirnya duduk aja di kursi yang berseberangan sama kantor.

PAS LAGI DUDUK #plak. Duduk sendirian tuh! Ga ada yang nemenin T_T. wkwkwk ada segerombol anak perempuan lagi rame-rame lewat di depan aku, terus MASA salah-satunya bilang dengan tampang pede "EH KAMU ANAK BARU KELAS TUJUH YA? CANTIK!"
Wakakaka aku nyengir aja, terus bilang "Bukan! tapi Kelas 9!" HAHAHAH
 "Oh, kelas sembilan?" tamel banget mukanya. Sama temen-temen lainnya langsung di teriakin huuuuu. wkwkwk. -__-.

Tiba-tiba, kita semua disuruh upacara. Tapi, barisannya sesuai sama kelas 8 yang dulu. mamam! Mana aku bukan kelas 8 di situ, lagi! Yaudah akhirnya aku nimbrung ke barisan kelas 9 yang paling deket aja. Hmmm, kalau nggak salah sih itu barisan buat kelas 8A yang dulu. Aku, kan, baris di tengah-tengah, eh, pas aku nengok ke belakang, aku nggak dapet barisan di tengah! terus, aku juga rada nggak enak sama anak-anak lainnya. HUAAAAAAAA (kedengeran bunyi geledek). Yaudah, sambil ngomel-ngomel dalem hati, aku ke TU aja, duduk-duduk. Tapi, pas aku mulai sadar kalo cuma aku doang yang belum baris, yaudah aku balik lagi #plak. Aku di barisan paling belakang, tapi masih di deretan kelas 8A. Untung kali ini nggak kena Bullying lagi -__-v. Jadi aku bisa baris sampe upacara selesai. Udah gitu, anak yang baris di sebelah aku juga baik! :D.

Eh, waktu diumumin, ternyata aku masuk 9E! wahaahahaha aku sih tampangnya datar-datar aja, soalnya aku juga ga ngerti apa-apa -___-. Pas semuanya bubar suruh cari kelas masing-masing, aku kayak anak ilang bener-bener. Ya allah, mengapa ini semua bisa terjadi? #plak. Eh, pucuk dicinta, ulam pun tiba. Aku nanya-nanya ke semua anak yang menurut aku mukanya meyakinkan untuk ditanya #plak. Meskipun kebanyakan semua jawabannya nggak tau, aku nanya ke dua orang perempuan berkerudung.

"Maaf, 9E di mana, ya?" my question -___-
Terus, salah satunya jawab. "Kamu anak baru ya?"
Aku mengangguk.
"Di 9E? Kita berdua juga 9E! Ini lagi nyari kelasnya!" HAH? kok nasib aku mujur banget.

Yaudah aku akhirnya ngikutin mereka berdua nyari kelas.TAPI dalem hati, aku masih nggak percaya. Udah tahu kelasnya, eh juga satu kelas sama aku pula! ckckck beruntung! "Nyari 9E, kan?" aku masih ga percaya -___-.
"Iya. 9E-nya kok belum ketemu, ya?"
Oh, ternyata nggak salah denger. Yaudah kita nyari-nyari terus, akhirnya kelas tempat kita menuntut ilmu ketemu juga! ^___^v

Aku duduk sebangku sama Abid! Dia perempuan berkerudung dari dua perempuan berkerudung yang aku temui tadi. wkakak :D sukses! Udah nemu kelas, dapet teman sebangku pula! Orangnya asyik, lho! Awalnya, kita duduk di belakangggg sekaliii. T_T hiks. Tapiiiiiiii dengan suatu keajaiban, KITA PINDAH KE DEPAN!!! Jamaah-oohhh jamaah! ALHAMDU? LILAH #plak.

Dan, dipilihlah ketua kelas, sekretaris, bendahara, dll. Tapi seksi-seksinya buanyaaaak bangets! ada 11 kalo ga salah -___- ada seksi kekeluargaan segala lagi. wkakaka not bad lah :)

Dan, seterusnya! aku ke perpus, toilet, kantin, terus masuk kelas lagiii. Besok udah aktif KBM-nya nih. Wish me luck, ya! :D

Sabtu, 16 Juli 2011

THE STORY OF US – TAYLOR SWIFT


i used to think that one day we'd tell the story of us,
and how we met
and how the sparks flew instantly
and people would say they're the lucky ones

i used to know my place was the spot next to you,
now i'm searching the room for an empty seat
cause lately i don't even know what page you're on

oh, a simple complication,
miscommunications lead to a fallout,
so many things that i wish you knew
so many walls up, i can't break through

now i'm standing alone in a crowded room
and we're not speaking
and i'm dying to know
is it killing you like it's killing me, yeah

and i don't know what to say since a twist of fate,
when it all broke down
and the story of us
looks a lot like a tragedy now

next chapter

how did we end up this way?
see me nervously pulling at my clothes
and trying to look busy
and you're doing your best to avoid me

i'm starting to think one day i'll tell the story of us
how i was losing my mind when i saw you here
but you held your pride like you should have held me

oh, i'm scared to see the ending,
why are we pretending this is nothing?
i'd tell you i miss you but i don't know how
i've never heard silence quite this loud.

now i'm standing alone in a crowded room
and we're not speaking
and i'm dying to know

is it killing you like it's killing me, yeah

and i don't know what to say since a twist of fate,
when it all broke down
and the story of us
looks a lot like a tragedy now

this is looking like a contest
of who can act like they care less
but i liked it better when you were on my side

the battle's in your hands now
but i would lay my armor down
if you said you'd rather love than fight

so many things that you wish i knew
but the story of us might be ending soon

now i'm standing alone in a crowded room
and we're not speaking
and i'm dying to know
is it killing you like it's killing me, yeah

and i don't know what to say since a twist of fate
when it all broke down
and the story of us
looks a lot like a tragedy now
now, now, now

and were not speaking,
and i'm dying to know
is it killing you
like it's killing me?

and i don't know what to say since a twist of fate,
'cause were going down
and the story of us
looks a lot like a tragedy now

the end

Jumat, 15 Juli 2011

Harry Potter dan Relikui Kematian

Meninggalkan rumah Dursley

Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.
Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley lalu dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku cerita anak-anak penyihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada penutup" (bahasa Inggris: "I open at the close"). Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan semua Horcrux Lord Voldemort.

Pencarian Horcrux

Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.
Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.
Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..

Relikui Kematian

Simbol Relikui Kematian (the Deathly Halows)
Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat dari tato Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Sorcerer Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.
Beberapa pemburu harta karun menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.

[sunting] Pertempuran Hogwarts

Di Hogsmeade, Aberforth Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalah Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu.
Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.
Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.
Harry memilih hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakai Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah. Di dalam kastil, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco setelah mengalahkannya, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang patah, karena Harry merasa lebih nyaman menggunakan tongkat miliknya sendiri.

Epilog

Sembilan belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily Luna. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.
Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berpapasan dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."
Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.
Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.
Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.
Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.


 Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Harry_Potter_dan_Relikui_Kematian

Bukti Terbit Butterfly Castle

Helooooooooooooo semuaaaaaa para pengunjuuung!!! ^_^ Tadi aku dapet paket dari penerbit lingkar pena, isinya buku PCPK Butterfly castle. Alhamdulillah udah terbit ya :D

Berhubung udah terbit, teman-teman beli, ya? Harganya sekitar 24000. Hihihi, ini ceritanya tentang ... tentang ... tentang petualangan, deh! O, iya, kritik dan saran bisa dikirim ke halotiwi@yahoo.co.id ya!

Ssstt! Buku ini ada sambungannya, lho. (telpon kaliii). Maksud aku, ada lanjutannya. Lanjutan dari Butterfly castel ini masih misteri, ya! Tunggu aja :)

Oke, deh. Semoga enjoy menikmati PCPK ke-2 ku, ya!

Rabu, 13 Juli 2011

Copyscape

Heh, gini, ya. Bukanya mau ngatur, tapinya aku cuma mau kasih tau. Seharusnya, buat kamu yang punya kesadaran, kamu pasti bakalan ngerti. Tapi kalo kamu nggak ngerti juga, balik lagi ke hati nurani kamu sendiri.

Jadi gini, coba bayangin aja, ya! Kamu bikin tulisan menarik, bagus, dan berbobot di blog kamu. Tapi tulisan itu banyak banget yang suka. Sampe-sampe isi tulisan itu ada yang menyalin, dan ditaruh di blognya sendiri! Udah gitu dia nggak nyantumin SUMBERNYA.

Hellow!! -___-

Nyesek banget. Itu melanggar hak cipta kita! Jadi, perhatian buat yang suka Copas, tolong izin dulu ya ke pemiliknya kalau mau nyalin isi. Dan, kalau bisa harus nyantumin sumbernya.

Nih, ya, buat yang penasaran tentang "Apakah ada isi blog kamu yang dicopy orang?" mendingan cek di sini : http://copyscape.com 

Semoga berguna.

Senin, 11 Juli 2011

BACK TO SCHOOL


Hello! Maaf sekarang-sekarang ini aku jarang banget ngepost cerita-cerita gaje aku. Soalnya makin sibuk, nih! Apa lagi tanggal 18 nanti aku akan kembali bersekolah. Jadi, harap dimaklumi, ya! See ya later :D

Rabu, 06 Juli 2011

MY FAIRY FRIENDS




   "Hantu? Hei! Jangan sebut diriku ini sebagai sosok makhluk yang senang menakut-nakuti orang itu!" sahut suara tersebut.
   "Jangan ganggu aku...," kata Lissa takut-takut. "Kumohon pergilah...,"
   "Ugh! Sudah kubilang, aku ini bukan hantu!"
***
Lissa sekeluarga terpaksa pindah ke sebuah rumah tua yang letaknya jauh dari perkotaan. Tak disangka, di sana mereka bertetangga dengan keluarga peri!


Mereka adalah peri dandelion. Wujud mereka yang seperti hantu membuat orang yang melihatnya ketakutan. Yah...peri-peri ini memang suka iseng dan jail, tapi sebenarnya mereka baik hati dan suka bersahabat, lho!


Sejak itu, berbagai peristiwa unik pun mewarnai hari-hari Lissa. Hmm... bagaimana ya seru dan asyiknya bertetangga dengan peri? Yuk, kita cari tahu jawabannya dalam buku ini!

Senin, 04 Juli 2011

BUTTERFLY CASTLE



Sebentar lagi hari ulang tahun Raja tiba. Butterfly dan Scarlet tak sabar menunggu perayaan hari istimewa ayahnya. Mereka sudah membayangkan betapa meriahnya pesta tersebut dengan hidangan lezat dan tamu-tamu khusus yang diundang oleh sang ayah.

Namun apa yang terjadi? Sesaat setelah menyantap hidangan, Raja meninggal! Semua penghuni istana nyaris tak percaya dengan kepergian sang raja yang begitu tiba-tiba. Butterfly yakin ada sesuatu di balik kematian ayahnya ini.

Lalu apa yang akan dilakukan Butterfly selanjutnya? Apakah ia berhasil menemukan rahasia di balik kematian ayahnya itu? Yuk, ikuti perjuangan Butterfly menyelamatkan kerajaannya. Seru dan menegangkan, lho!

Sabtu, 02 Juli 2011

Salah Sambung

Suatu siang, telepon rumahku berdering. Padahal kita lagi nunggu-nunggu telepon penting, dan jelaslah aku sama ibu aku langsung buru-buru. Tapi yang ngangkat telpon ibu aku. HAHAHA XD #lah?

Ibu : Halo, assalamualaikum!

Suara di ujung sana : IYA HALOOO. EH BUUU, INI AKU UDAH DI KALIII!

Ibu : Hah? di kali apa, ya?

SDUS : UDAH DI KALI, NIH, AKU. KOK NGGAK DATENG-DATENG??

Ibu : HAHAHA maaf ya, Nak, salah sambung!!!

Telepon ditutup. Kita berdua ngakak. XD

Beberapa menit kemudian, telepon berdering lagiii!!! Ayeeey XD. Hahaha ibu aku langsung ngangkat dengan wajah sumringah.

Ibu : Halo assalamualaikum!

SDUS : wrwrwrwrrwrw (sori, suaranya keciiil ga kedengeran).

Ibu : (berhubung ibuku nggak terlalu denger suaranya, dia langsung ngambil keseimpulan dengan siapa ia berbicara). EH, KAS! YA AMPUUN! HAHAHA, GIMANA KABARNYA? (kirain sodara)

SDUS : Halooo maaf ya ibu, kami dari PT *sensor* ingin menawarkan.... bla...blaa...

Ibu : (cengo). (nahan ketawa). Oh, maaf ya, sepertinya belum bisa...bla..bla...blaa...

Telepon ditutup. KITA BERDUA NGAKAK DENGAN AROGAN! HAHAHAHAHAH XD