Sabtu, 31 Desember 2016

"Allah loves you unconditionally."
Konsep cinta karena Allah adalah satu topik yang tidak pernah selesai. Tidak pernah ada jawaban yang pas, karena masing-masing pendapat punya tendensi ke arah yang berbeda, walaupun garis besarnya sama. Cinta karena Allah bisa membuat seorang prajurit bertahan menghadapi bahaya seperti apapun, seperti Muhammad Alfatih misalnya.



OH IYAAAA.... AKU NEMU GAMBAR

ADA KUCING
SUJUD

KUCING AJA SUJUD NIH
MASA KAMU ENGGA?


Maaf aku belum bisa share video ceramah Nouman Ali Khan di sini. Tapi yahhhh..... kamu harus coba buka youtube, dan nonton beliau. Beliau punya banyak kebenaran dari Al quran yg disampaikan dengan cara berbeda, bagus baguuuuuuus banget jangan lupa nonton haha




Ada nasihat lama:
KEBENARAN BISA DATANG DARI MANA SAJA. DAN KETIKA KEBENARAN ITU MEMILIHMU, JANGAN PERNAN MENOLAKNYA :) :) :) 


Kemana Ilmu Mengantarmu?
. 📝@felixsiauw 📷 @husainassadi

Tak usah lihat orang lain, coba periksa diri sendiri. Pernahkah kita bertanya, sebenarnya apa yang berubah pada kita setelah kita memulai mempelajari Islam?

Adakah ilmu yang kita pelajari itu makin membuat kita menyayangi manusia ataukah malah membuat kita kasar pada mereka? Menganggap remeh mereka?

Ataukah ilmu yang kita pelajari itu membumbungkan hati kita hingga kita memandang rendah manusia? Atau hingga kita hanya bisa melihat kekurangan dan kesalahan?

Bilakah ilmu yang kita daras itu memampukan kita melihat celah untuk mengkritik, dan menutup kebaikan yang banyak dari saudara kita, hanya karena dia tidak satu kajian?

Atau itu membuat kita mudah menghakimi ketimbang menuntun, menuduh ketimbang membantu, sinis dan kasar pada saudara kita sesama Muslim, menjauhi mereka?

Bila mungkin benar begitu, lalu apa manfaatnya ilmu kita itu? Bukankah hakikat ilmu itu mencerahkan dan memberikan manfaat? Bukannya harusnya menyatukan manusia?

Lihatlah, warna-warni Islam itu sebenarnya sangat luas, ketaatan pada Allah itu bisa dengan berbagai cara, asalkan di dalam koridor dalil, mengapa harus disempitkan?

Berlainan pendapat selama memiliki dalil itu wajar, itulah yang sebabkan kemudahan, begitu ulama-ulama kita menelurkan beragam pendapat bagi kita

Saya memang tak berilmu, tapi yang saya tahu, ketika seseorang sudah bersyahadat, lalu berpegang pada rukun Islam dan Iman, maka ia Muslim, apapun macamnya

Dan bila dia sudah Muslim, dia layak mendapatkan perlakuan dengan kasih sayang, kepedulian, dan kesabaran. Bukan hardikan, lirikan sinis, dan sindiran kasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar