Assalamualaikum!
Ya, aku akan bercerita mengenai...huaaaaa! Sebenarnya ini adalah pengalaman yang paling berat, sekaligus mengasyikan saat aku menjalani masa hukuman.
Berawal dari kebiasaan aku yang orangnya selalu nyantai-nyantai aja, dan nggak pernah kalang kabut kalau belum memeriksa daftar PR. Ya, pada hari itu, saat aku berangkat naik jemputan, semuanya berjalan biasa-biasa saja. Pohon-pohon masih berdiri tegak di tanah. Udara masih bisa kuhirup. Kucing-kucing melayang di udara #Lho??. Nah, berhubung kami senang mengobrol saat di jemputan, akhirnya pembicaraan kami merembet ke IPA.
"Hari ini disuruh bawa detergent yang ada komposisinya, ya?"
"Aku, sih, cuma kebagian disuruh bawa pembersih lantai,"
GLEK! Aku jadi ingat kalau....IPA ADA TUGAS MEMBAWA DETERGENT! Tidaaaaak! Akhirnya, aku sukses dilema dan dihantui rasa ketakutan yang mendalam. Tapi kemudian, setan-setan di kepalaku bilang : "Alah! Paling nggak bawa juga nggak apa-apa! Nanti minjem aja sama temen-temen!" HHAHAH! Sukses! Akhirnya aku melangkah turun dari mobil jemputan tanpa rasa bersalah sedikit pun. #Sarap.
Sesampainya di kelas, ternyata teman-temanku itu pada memamerkan detergent-detergent yang mereka bawa!!! Wakakaka! Apakah ini sebuah sarkasme? Huh! Ya, mau gimana lagi, dong? Emang dasarnya aku nggak bawa. Bukan nggak bawa, sihhh! Tapi lupa bawa, akhirnya jadi nggak bawa. #Hah?
Akhirnya, guru IPA-ku datang dengan senyuman yang berseri-seri seperti biasanya. Namun bagiku, senyuman itu seakan menjadi tanda tamatlah riwayatku. HUUHUHUHUAA #Ratapan. Aku terus berdoa suapaya guruku itu lupa ingatan biar nggak jadi belajar, dan aku selamat dari hukuman.
"Keluarkan detergent yang kalian bawa!"
Ya ampun! Melihat teman-temanku yang begitu teladan mengeluarkan detergentnya masing-masing, kok aku jadiii...envy. Tapi, aku sih diem aja nggak banyak tingkah. Terus, pelajaran dimulai., dan tiba-tiba ada salah satu temenku yang nggak bawa detergent melapor ke guru IPA. Guru itu hanya tersenyum seolah memaafkan. TETAPI, ternyata guru IPA-ku itu memancarkan jiwa keadilannya sambil berkata : "Wah! Kira-kira apa hukuman yang pantas bagi teman-teman kalian yang nggak bawa, ya???"
Tolong-tolong! Aku takut banget! wkakak! Mana temen-temenku yang lain pada antusias banget, lagi! Pada bercelutuk tentang "Hukumannya suruh bersihin WC, buuu!" juga "Joget-joget di depan kelas oke juga buuu!" dan rentetan request mengerikan lainnya.
Namun akhirnya guruku itu memiliki usul sendiri. "Gimana kalau lari keliling lapangan?"
"Iya buuu! Dua ratus kali aja, buuu!"
Wakakakak!
Namun akhirnya kami semua yang nggak bawa detergent disuruh lari keliling lapangan sebanyak lima kali putaran! Asoyyy! Pasti habis itu, aku langsung MATI RASA! #Hoekkk! Nah, kita semua turun dari tangga, tuh, Habis ituuuu...eksekusi dimulai!
Aku mulai berlari, dan ternyata aku baru sadar kalau yang dapat hukuman itu kebanyakan cowok semua, sementara ceweknya cuma dua!!! Tidaaaaakkk! Maafkan aku R.A kartini...hiks...hiks... Kami semua mulai berlari, dan...aduhhh maluuu banget, deh! Banyak banget yang negliatin mulai dari adik kelas, sampai kakak kelas! Ya allahhh, saya udah nggak punya muka lagi. Reputasi kini sudah kandas di lapangan.
Eh! Tapi asyik loh!! Berhubung saya orangnya ga tau malu #lho???, jadinya terasa kayak jadi bintang tamu gitu dilapangan! wkakak super star lari-lari!!! Rasanya saya jadi ingin melambaikan tangan pada orang-orang yang ngeliatin saya dengan jutek sambil berkata, "FREEDOM!!!" wkakakka! Eh, tapi, tapi, tapi, lama-lama pegel juga lho!!! Timbulah pikiran licik saya untuk memotong jalur! wkakakak! Tapi bukan aku doang, kok. Yang lainnya juga!!! Hahahah! Usul yang bagus.
Tarararaaamammmm! Akhirnya kita semua kini sudah menuntaskan hukuman yang diberikan, dan kini kami bisa kembali ke kelas dengan muka seperti pejuang. Wakakak! Nice.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar